Rabu, 24 September 2008

Trik Putus dari Pria Nekat for girl

SETIAP orang tentu berharap memiliki kekasih yang baik, penuh perhatian, dan cinta. Namun, apa daya terkadang kita bisa jatuh dalam pelukan pria yang salah. Tak ada yang lebih buruk dari pria yang hobi mengancam, bersikap kasar, bahkan kerap menghina. Tapi setiap Anda ingin memutuskan hubungan, ia akan merayu sambil menangis, bahkan mengancam bunuh diri.
Baru pacaran saja sikapnya sudah membuat kita tertekan dan sakit hati, bagaimana mungkin meneruskan ke jenjang pernikahan? Bila Anda sudah yakin berpisah merupakan keputusan terbaik, maka ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk mencegahnya melakukan aksi nekat.
1. Mengembalikan barang
Langkah pertama sebelum putus dengan pria "psycho" adalah mengembalikan barang-barangnya dan mengambil barang-barang milik Anda yang masih dipegangnya. Mengapa ini penting? Dikhawatirkan barang-barang itu akan menjadi senjata baginya untuk menemui Anda.
Beberapa minggu sebelum mengucapkan kata putus, kembalikan atau minta barang-barang Anda. Misalnya, koleksi DVD favorit, buku, kamera, apa pun yang biasanya saling tukar pinjam. Lakukan dengan halus, ajukan alasan yang masuk akal agar ia tidak curiga.
2. Ganti password atau nomor handphone
Menghadapi pria seperti ini Anda perlu berhati-hati. Bila ia mengetahui password email atau situs pertemanan yang Anda ikuti, segeralah ganti dengan password baru. Mengganti nomor ponsel juga bisa dipertimbangkan bila ia mulai melakukan teror lewat SMS atau telepon.
3. Pilih tempat ramai
Ancaman akan bunuh diri bila diputuskan merupakan ancaman klasik yang sering dilontarkan oleh orang yang punya konsep diri rendah. Meski menurut penelitian biasanya ancaman mereka hanya di bibir saja, tapi tak ada salahnya Anda berhati-hati dalam memilih tempat untuk mengucapkan kata putus.
Tempat yang ramai dan merupakan publik area merupakan tempat yang tepat. Mintalah untuk bertemu di kafe atau restoran. Makin ramai tempat tersebut, makin kecil kemungkinan ia akan berbuat nekat. Bila tetap nekat, Anda punya banyak saksi yang akan membantu.
4. Hindari kontak fisik
Saat mengetahui Anda tak ingin berhubungan lagi dengannya, besar kemungkinan ia akan meminta pelukan perpisahan atau bahkan ciuman. Bila Anda mengabulkan permintaannya, ia akan merasa Anda sebenarnya masih tertarik padanya sehingga ia justru akan berusaha lebih keras untuk merebut kembali hati Anda.
Demikian juga halnya bila ia mengeluarkan "jurus mautnya" seperti menangis dan merayu agar Anda tetap bersamanya. Bersikaplah tegas dan yakinkan diri Anda bahwa putus adalah keputusan terbaik.
5. Umumkan perpisahan
Segera setelah Anda resmi memutuskan hubungan, umumkan hal itu ke banyak orang yang mengenal Anda berdua, terutama pada anggota keluarga. Bila orang lain menganggap Anda dan ia masih berhubungan, dikhawatirkan ia akan menggunakan mereka sebagai jalan untuk kembali pada Anda. Bila mantan kekasih sering menelepon atau mengantar Anda ke kantor, beritahukan pada resepsionis bahwa Anda tidak berhubungan lagi dengannya dan tak mau menerima telepon darinya

Tidak ada komentar: